Tanaman Purba Seumur Dinosaurus
Diposting oleh
Pembelajaran Farmasi(Industri) on 17.37
KOMPAS.com — Konon
sikas sudah ada sejak zaman dinosaurus. Daunnya tajam-tajam,
tampilannya eksotik. Batangnya bertekstur kasar, mungkin mirip kulit
dinosaurus.
Sikas diperkirakan sudah berusia ratusan juta tahun. Usianya ini tergolong purba. Makanya, sikas pun banyak dicari orang.
Habitat sikas tersebar di berbagai benua di dunia. Asia termasuk di dalamnya. Sebagai bagian dari Asia, Indonesia merupakan salah satu habitat sikas. Sumatera adalah habitat terbesarnya. Jenis revoluta paling banyak ditemui. Sekilas melihat perawakan sikas revoluta boleh dikata mirip dengan pohon kurma. Batangnya bersisik, mirip nanas. Daunnya runcing, seperti jarum, berwarna hijau tua.
Pertumbuhan tanaman purba ini terbilang lambat. Dalam satu tahun, ia hanya bertambah tinggi kira-kira 10 cm. Begitu pula dengan kemunculan daunnya. Tidak lebih dari satu helai daun, setiap tahun. Pertumbuhan yang lambat ini menjadi salah satu faktor yang membuatnya mahal.
Anakan sikas revoluta biasanya dijual dengan harga Rp 75.000-Rp 150.000 per pot. Sedangkan harga sikas yang tingginya mencapai kurang lebih 1 meter, bisa mencapai Rp1 juta-Rp 3 juta. Sikas yang diimpor dari Meksiko dan Afrika harganya lebih mahal.
Satu lagi keistimewaan tanaman yang termasuk langka ini. Ia tak rewel, tak menuntut banyak perhatian, dan bandel. Sikas sangat menyukai sinar matahari. Ia bisa diletakkan di dalam maupun luar ruangan. Penyiraman pun tak perlu sering dilakukan. Cukup satu sampai dua kali dalam satu minggu.
Kunci kesuburannya, seperti juga pada tanaman lain, adalah media tanam. Sikas membutuhkan media tanam yang porositasnya tinggi. Anda bisa gunakan campuran pasir malang dan tanah. Agar lebih subur, beri pupuk kandang.
Ingin memperbanyak sikas? Secara alami sikas berkembang biak secara generatif, dengan kawin dan biji. Bisa juga secara vegetatif, dengan pemisahan anakan.
Untuk Anda yang ingin memiliki taman cantik, tapi tak ingin repot, sepertinya sikas harus masuk dalam daftar belanja tanaman. Selamat berkebun! (www.ideaonline.co.id/Anissa)
Sikas diperkirakan sudah berusia ratusan juta tahun. Usianya ini tergolong purba. Makanya, sikas pun banyak dicari orang.
Habitat sikas tersebar di berbagai benua di dunia. Asia termasuk di dalamnya. Sebagai bagian dari Asia, Indonesia merupakan salah satu habitat sikas. Sumatera adalah habitat terbesarnya. Jenis revoluta paling banyak ditemui. Sekilas melihat perawakan sikas revoluta boleh dikata mirip dengan pohon kurma. Batangnya bersisik, mirip nanas. Daunnya runcing, seperti jarum, berwarna hijau tua.
Pertumbuhan tanaman purba ini terbilang lambat. Dalam satu tahun, ia hanya bertambah tinggi kira-kira 10 cm. Begitu pula dengan kemunculan daunnya. Tidak lebih dari satu helai daun, setiap tahun. Pertumbuhan yang lambat ini menjadi salah satu faktor yang membuatnya mahal.
Anakan sikas revoluta biasanya dijual dengan harga Rp 75.000-Rp 150.000 per pot. Sedangkan harga sikas yang tingginya mencapai kurang lebih 1 meter, bisa mencapai Rp1 juta-Rp 3 juta. Sikas yang diimpor dari Meksiko dan Afrika harganya lebih mahal.
Satu lagi keistimewaan tanaman yang termasuk langka ini. Ia tak rewel, tak menuntut banyak perhatian, dan bandel. Sikas sangat menyukai sinar matahari. Ia bisa diletakkan di dalam maupun luar ruangan. Penyiraman pun tak perlu sering dilakukan. Cukup satu sampai dua kali dalam satu minggu.
Kunci kesuburannya, seperti juga pada tanaman lain, adalah media tanam. Sikas membutuhkan media tanam yang porositasnya tinggi. Anda bisa gunakan campuran pasir malang dan tanah. Agar lebih subur, beri pupuk kandang.
Ingin memperbanyak sikas? Secara alami sikas berkembang biak secara generatif, dengan kawin dan biji. Bisa juga secara vegetatif, dengan pemisahan anakan.
Untuk Anda yang ingin memiliki taman cantik, tapi tak ingin repot, sepertinya sikas harus masuk dalam daftar belanja tanaman. Selamat berkebun! (www.ideaonline.co.id/Anissa)

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(97)
-
▼
Desember
(34)
- Senam Rematik, Meringankan Keluhan Nyeri
- Jangan Sembarang Minum Obat Rematik
- Mengkatkan Daya Ingat dengan Teh Pegagang
- Hilang Konsentrasi, Perlukah Vitamin Otak?
- Tiga Hal Bikin Otak Cepat Menyusut
- Aneka Herbal Penurun Gula Darah
- Masyarakat Bergantung pada Obat Tradisional
- 2014, Pengobatan Tradisional Ada di 100 Rumah Sakit
- Marak, Penambahan Obat Rematik dalam Obat Tradisional
- Mandi Air Garam Kurangi Nyeri Rematik
- Mitos dan Fakta Penyakit Rematik
- Cara Tradisional Usir Bau Badan
- Atasi BB secara Alami, Gampang Kok!
- Benarkah Antiperspirant Menyebabkan Kanker?
- Daunnya Keperakan Seolah Tertutup Salju
- Berbau Harum, Berkhasiat sebagai Obat
- Cara Tradisional Usir Bau Badan
- Tanaman Purba Seumur Dinosaurus
- Pengaruh Warna dalam Rumah Menurut Fengsui
- Mengsui Tanaman: Salah Tempat, Rezeki Mampat
- Tanaman Pembawa Keberuntungan
- Tanaman Cantik Penyerap Polutan
- Pohon Ramping Pengusir Nyamuk
- Kayu Putih, Peredam Beragam Keluhan
- Tanaman Ini Bisa Dibuat Deodoran
- Daun Sirih untuk Merawat Organ Intim
- Harumkan Mulut dengan Yogurt
- 4 Herbal Penangkal Bau Mulut
- Ramuan Penambah Nafsu Makan
- Merangsang Nafsu Makan Anak
- Obat Penawar Kalajengking
- Pencegah Diare
- Pengawet Makanan
- Obat Amandel
-
▼
Desember
(34)
Share your views...
0 Respones to "Tanaman Purba Seumur Dinosaurus"
Posting Komentar