Senam Rematik, Meringankan Keluhan Nyeri
Diposting oleh
Pembelajaran Farmasi(Industri) on 18.01
Kompas.com - Nyeri
ketika melakukan aktivitas sehari-hari, pembengkakan pada sendi, kaku,
kelelahan, bahkan kelainan bentuk tubuh sering dialami orang yang
menderita rematik. Karena itu fokus penanganan penderita rematik adalah
mengontrol rasa nyeri, mengurangi kerusakan sendi, serta mempertahankan
fungsi kualitas gerak. Untuk tujuan terakhir, latihan fisik seperti
senam rematik sangat dianjurkan.
"Rematik adalah penyakit yang sifatnya menahun dan menghambat aktivitas penderitanya. Karena itu lingkup gerak sendi harus dipertahankan sehingga gerakan kita akan terpelihara. Dengan senam rematik, hal itu bisa dicapai," kata dr.Siti Anisa Nuhonni, SpRM, yang menciptakan senam rematik.
Ia menambahkan, pada orang yang normal, karena kita bergerak aktif, maka gerakan kita akan terpelihara. "Pada penderita rematik, mereka sulit menggerakkan tubuhnya karena nyeri. Bila tidak digerakkan, lama-lama sendi akan lengket dan benar-benar tidak bisa digerakkan. Ini yang kita cegah dengan melakukan olah fisik," kata dokter dari Divisi Rehabilitis Medik RSCM Jakarta.
Senam rematik ditujukan untuk orang yang sehat maupun pasien rematik yang dalam fase remisi atau penyakitnya tidak kambuh. Senam rematik terdiri dari delapan komponen gerak, yaitu menjaga postur tubuh, peregangan otot, latihan lingkup gerak sendi, latihan penguatan otot, penguatan kerja jantung dan paru, latihan keseimbangan, koordinasi, serta ketahanan otot.
"Inti dari senam rematik adalah mempertahankan lingkup gerak sendi secara maksimal. Misalnya tangan mampu membuka, mengepal, kaki menekuk atau leher bisa menoleh. Pada pasien rematik hal ini sulit dilakukan," katanya.
Bekerjasama dengan Pfizer, perusahaan farmasi, ia menggelar kampanye peduli rematik dan menciptakan metode senam yang mampu mengurangi risiko timbulnya rematik sekaligus terapi tambahan bagi pasien yang rematiknya dalam fase tenang (remisi).
Selama tahun 2010 ini, Pfizer sudah berkeliling ke tujuh kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Malang, Semarang, Denpasar, Medan, dan Menado. Kampanye senam rematik itu ditutup di Balai Kartini, Jakarta tanggal 7 November 2010. Rencananya, 200 pasien rematik akan melakukan senam rematik bersama.
Bagi pasien yang ingin mengikuti senam rematik, secara rutin Divisi Rehabilitasi Medik RSCM Jakarta juga melakukan kegiatan senam rematik secara rutin setiap hari Rabu.
"Rematik adalah penyakit yang sifatnya menahun dan menghambat aktivitas penderitanya. Karena itu lingkup gerak sendi harus dipertahankan sehingga gerakan kita akan terpelihara. Dengan senam rematik, hal itu bisa dicapai," kata dr.Siti Anisa Nuhonni, SpRM, yang menciptakan senam rematik.
Ia menambahkan, pada orang yang normal, karena kita bergerak aktif, maka gerakan kita akan terpelihara. "Pada penderita rematik, mereka sulit menggerakkan tubuhnya karena nyeri. Bila tidak digerakkan, lama-lama sendi akan lengket dan benar-benar tidak bisa digerakkan. Ini yang kita cegah dengan melakukan olah fisik," kata dokter dari Divisi Rehabilitis Medik RSCM Jakarta.
Senam rematik ditujukan untuk orang yang sehat maupun pasien rematik yang dalam fase remisi atau penyakitnya tidak kambuh. Senam rematik terdiri dari delapan komponen gerak, yaitu menjaga postur tubuh, peregangan otot, latihan lingkup gerak sendi, latihan penguatan otot, penguatan kerja jantung dan paru, latihan keseimbangan, koordinasi, serta ketahanan otot.
"Inti dari senam rematik adalah mempertahankan lingkup gerak sendi secara maksimal. Misalnya tangan mampu membuka, mengepal, kaki menekuk atau leher bisa menoleh. Pada pasien rematik hal ini sulit dilakukan," katanya.
Bekerjasama dengan Pfizer, perusahaan farmasi, ia menggelar kampanye peduli rematik dan menciptakan metode senam yang mampu mengurangi risiko timbulnya rematik sekaligus terapi tambahan bagi pasien yang rematiknya dalam fase tenang (remisi).
Selama tahun 2010 ini, Pfizer sudah berkeliling ke tujuh kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Malang, Semarang, Denpasar, Medan, dan Menado. Kampanye senam rematik itu ditutup di Balai Kartini, Jakarta tanggal 7 November 2010. Rencananya, 200 pasien rematik akan melakukan senam rematik bersama.
Bagi pasien yang ingin mengikuti senam rematik, secara rutin Divisi Rehabilitasi Medik RSCM Jakarta juga melakukan kegiatan senam rematik secara rutin setiap hari Rabu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(97)
-
▼
Desember
(34)
- Senam Rematik, Meringankan Keluhan Nyeri
- Jangan Sembarang Minum Obat Rematik
- Mengkatkan Daya Ingat dengan Teh Pegagang
- Hilang Konsentrasi, Perlukah Vitamin Otak?
- Tiga Hal Bikin Otak Cepat Menyusut
- Aneka Herbal Penurun Gula Darah
- Masyarakat Bergantung pada Obat Tradisional
- 2014, Pengobatan Tradisional Ada di 100 Rumah Sakit
- Marak, Penambahan Obat Rematik dalam Obat Tradisional
- Mandi Air Garam Kurangi Nyeri Rematik
- Mitos dan Fakta Penyakit Rematik
- Cara Tradisional Usir Bau Badan
- Atasi BB secara Alami, Gampang Kok!
- Benarkah Antiperspirant Menyebabkan Kanker?
- Daunnya Keperakan Seolah Tertutup Salju
- Berbau Harum, Berkhasiat sebagai Obat
- Cara Tradisional Usir Bau Badan
- Tanaman Purba Seumur Dinosaurus
- Pengaruh Warna dalam Rumah Menurut Fengsui
- Mengsui Tanaman: Salah Tempat, Rezeki Mampat
- Tanaman Pembawa Keberuntungan
- Tanaman Cantik Penyerap Polutan
- Pohon Ramping Pengusir Nyamuk
- Kayu Putih, Peredam Beragam Keluhan
- Tanaman Ini Bisa Dibuat Deodoran
- Daun Sirih untuk Merawat Organ Intim
- Harumkan Mulut dengan Yogurt
- 4 Herbal Penangkal Bau Mulut
- Ramuan Penambah Nafsu Makan
- Merangsang Nafsu Makan Anak
- Obat Penawar Kalajengking
- Pencegah Diare
- Pengawet Makanan
- Obat Amandel
-
▼
Desember
(34)
Share your views...
0 Respones to "Senam Rematik, Meringankan Keluhan Nyeri"
Posting Komentar