Marak, Penambahan Obat Rematik dalam Obat Tradisional
Diposting oleh
Pembelajaran Farmasi(Industri) on 17.53
Sabrina Asril
Sejumlah
produk obat tradisional (jamu) ditemukan BPOM RI mengandung bahan kimia
obat (BKO) dosis tinggi yang berbahaya untuk tubuh.
Jakarta, Kompas -
Bahan kimia obat rematik dan penghilang rasa sakit sering kedapatan
ditambahkan ke obat tradisional. Hal ini dilarang di Indonesia, tetapi
sering dilanggar.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplementer Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) T Bahdar J Hamid mengatakan hal itu dalam jumpa pers, Selasa (18/9).
Berdasarkan hasil pemeriksaan contoh produk di pasaran tahun 2012 oleh BPOM, penambahan bahan kimia obat rematik dan penghilang rasa sakit marak. Obat rematik dan penghilang sakit itu antara lain fenilbutason, piroksikam, parasetamol, dan asam mefenamat. Bahan obat itu ditemukan pada obat tradisional untuk masalah asam urat, kolesterol, dan peningkat stamina.
”Mereka sembarangan mencampur bahan kimia obat ke obat tradisional. Padahal, penggunaan obat harus tepat diagnosis, sesuai dosis, dan mempertimbangkan kondisi kesehatan,” ujar Bahdar.
Penambahan bahan kimia obat itu berbahaya. Fenilbutason sebagai antirematik jika digunakan sembarangan menyebabkan ruam, muntah, pendarahan lambung, penimbunan cairan, reaksi hipersensitivitas, anemia aplastik, bahkan gagal ginjal. Penggunaan parasetamol dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan hati. Pemakaian sembarangan piroksikam menyebabkan diare, penglihatan kabur, anoreksia, dan hipertensi.
Bahdar mengatakan, konsumen merasa aman karena mengonsumsi obat tradisional alami. Mereka tidak menyadari bahwa obat tradisional itu ditambah bahan kimia obat.
Pengamatan BPOM, jenis obat yang ditambahkan berubah. ”Tahun 2008-2011, bahan kimia obat yang sering ditambahkan ialah obat pelangsing dan afrodisiak, seperti sibutramin, sildenafil, dan tadalafil. Tahun 2001-2007 mulai bergeser pada obat rematik dan penghilang rasa sakit,” ujarnya.
Kasubdit Inspeksi Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplementer BPOM Mauizzati Purba menambahkan, setiap tahun, BPOM memeriksa 14.000-20.000 contoh obat tradisional. Sampai pertengahan tahun ini, 3,12 persen contoh mengandung bahan kimia obat.
”Persentase itu bisa berubah pada akhir tahun karena masih terus ada pemeriksaan,” ujar Mauizzati. BPOM menargetkan, pada tahun 2014, temuan bahan kimia obat dalam obat tradisional tinggal 1 persen.
Contoh diambil dari sarana produksi dan distribusi. Tambahan bahan kimia obat terbanyak ditemukan pada obat tradisional yang tidak berizin edar. Bahdar menyebutkan, semester I tahun ini, BPOM menarik 25 jenis obat tradisional mengandung bahan kimia obat dari peredaran dan memusnahkan 41.449 bungkus. ”Sebanyak 31 kasus diproses hukum. Namun, hukuman masih rendah sehingga tidak memberi efek jera,” ujarnya. (INE)
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplementer Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) T Bahdar J Hamid mengatakan hal itu dalam jumpa pers, Selasa (18/9).
Berdasarkan hasil pemeriksaan contoh produk di pasaran tahun 2012 oleh BPOM, penambahan bahan kimia obat rematik dan penghilang rasa sakit marak. Obat rematik dan penghilang sakit itu antara lain fenilbutason, piroksikam, parasetamol, dan asam mefenamat. Bahan obat itu ditemukan pada obat tradisional untuk masalah asam urat, kolesterol, dan peningkat stamina.
”Mereka sembarangan mencampur bahan kimia obat ke obat tradisional. Padahal, penggunaan obat harus tepat diagnosis, sesuai dosis, dan mempertimbangkan kondisi kesehatan,” ujar Bahdar.
Penambahan bahan kimia obat itu berbahaya. Fenilbutason sebagai antirematik jika digunakan sembarangan menyebabkan ruam, muntah, pendarahan lambung, penimbunan cairan, reaksi hipersensitivitas, anemia aplastik, bahkan gagal ginjal. Penggunaan parasetamol dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan hati. Pemakaian sembarangan piroksikam menyebabkan diare, penglihatan kabur, anoreksia, dan hipertensi.
Bahdar mengatakan, konsumen merasa aman karena mengonsumsi obat tradisional alami. Mereka tidak menyadari bahwa obat tradisional itu ditambah bahan kimia obat.
Pengamatan BPOM, jenis obat yang ditambahkan berubah. ”Tahun 2008-2011, bahan kimia obat yang sering ditambahkan ialah obat pelangsing dan afrodisiak, seperti sibutramin, sildenafil, dan tadalafil. Tahun 2001-2007 mulai bergeser pada obat rematik dan penghilang rasa sakit,” ujarnya.
Kasubdit Inspeksi Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplementer BPOM Mauizzati Purba menambahkan, setiap tahun, BPOM memeriksa 14.000-20.000 contoh obat tradisional. Sampai pertengahan tahun ini, 3,12 persen contoh mengandung bahan kimia obat.
”Persentase itu bisa berubah pada akhir tahun karena masih terus ada pemeriksaan,” ujar Mauizzati. BPOM menargetkan, pada tahun 2014, temuan bahan kimia obat dalam obat tradisional tinggal 1 persen.
Contoh diambil dari sarana produksi dan distribusi. Tambahan bahan kimia obat terbanyak ditemukan pada obat tradisional yang tidak berizin edar. Bahdar menyebutkan, semester I tahun ini, BPOM menarik 25 jenis obat tradisional mengandung bahan kimia obat dari peredaran dan memusnahkan 41.449 bungkus. ”Sebanyak 31 kasus diproses hukum. Namun, hukuman masih rendah sehingga tidak memberi efek jera,” ujarnya. (INE)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(97)
-
▼
Desember
(34)
- Senam Rematik, Meringankan Keluhan Nyeri
- Jangan Sembarang Minum Obat Rematik
- Mengkatkan Daya Ingat dengan Teh Pegagang
- Hilang Konsentrasi, Perlukah Vitamin Otak?
- Tiga Hal Bikin Otak Cepat Menyusut
- Aneka Herbal Penurun Gula Darah
- Masyarakat Bergantung pada Obat Tradisional
- 2014, Pengobatan Tradisional Ada di 100 Rumah Sakit
- Marak, Penambahan Obat Rematik dalam Obat Tradisional
- Mandi Air Garam Kurangi Nyeri Rematik
- Mitos dan Fakta Penyakit Rematik
- Cara Tradisional Usir Bau Badan
- Atasi BB secara Alami, Gampang Kok!
- Benarkah Antiperspirant Menyebabkan Kanker?
- Daunnya Keperakan Seolah Tertutup Salju
- Berbau Harum, Berkhasiat sebagai Obat
- Cara Tradisional Usir Bau Badan
- Tanaman Purba Seumur Dinosaurus
- Pengaruh Warna dalam Rumah Menurut Fengsui
- Mengsui Tanaman: Salah Tempat, Rezeki Mampat
- Tanaman Pembawa Keberuntungan
- Tanaman Cantik Penyerap Polutan
- Pohon Ramping Pengusir Nyamuk
- Kayu Putih, Peredam Beragam Keluhan
- Tanaman Ini Bisa Dibuat Deodoran
- Daun Sirih untuk Merawat Organ Intim
- Harumkan Mulut dengan Yogurt
- 4 Herbal Penangkal Bau Mulut
- Ramuan Penambah Nafsu Makan
- Merangsang Nafsu Makan Anak
- Obat Penawar Kalajengking
- Pencegah Diare
- Pengawet Makanan
- Obat Amandel
-
▼
Desember
(34)
Share your views...
0 Respones to "Marak, Penambahan Obat Rematik dalam Obat Tradisional"
Posting Komentar