Hak Dan Kewajiban Apoteker

Hak dan Kewajiban Asisten Apoteker

Asisten Apoteker sebagai salah satu tenaga kefarmasian yang selalu bekerja di bawah pengawasan seorang Apoteker yang memiliki SIA (Surat Izin Apotek). Apoteker Pengelola Apotek (APA) merupakan orang yang bertanggung jawab di Apotek dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.
Pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh Apoteker dan Asisten Apoteker di apotek haruslah sesuai dengan standar profesi yang dimilikinya. Dimana seorang Apoteker dan Asisten Apoteker dituntut oleh masyarakat pengguna obat (pasien) harus bersifat professional dan baik.
Hak yang dimiliki oleh Asisten Apoteker menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/MENKES/SK/X/2002 adalah sebagai berikut:
  1. Mendapatkan gaji dan tunjangan selama bekerja
  2. Mendapatkan keuntungan yang diperoleh Apotek berdasarkan atas kesepakatan dengan Pemilik Sarana Apotek (PSA)
  3. Mendapatkan tunjangan kesehatan
  4. Mendapatkan libur dan cuti tahunan
  5. Mendapatkan jaminan keselamatan pada waktu bekerja
  6. Memilih Apotek dan pindah ke Apotek lain sesuai dengan keinginan
Sedangkan kewajiban Asisten Apoteker Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/MENKES/X?2002 adalah sebagai berikut:
  1. Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standar profesinya yang dilandasi pada kepentingan masyarakat serta melayani penjualan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter
  2. Memberi Informasi:
a. Yang berkaitan dengan penggunaan/ pemakaian obat yang diserahkan kepada pasien
b. Penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional atas permintaan masyarakat
Informasi yang diberikan harus benar, jelas dan mudah dimengerti serta cara penyampaiannya disesuaikan dengan kebutuhan, selektif, etika, bijaksana dan hati-hati. Informasi yang diberikan kepada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, makanan/ minuman/ aktifitas yang hendaknya dihindari selama terapi dan informasi lain yang diperlukan
  1. Menghormati hak pasien dan menjaga kerahasian identitas serta data kesehatan pribadi pasien
  2. Melakukan pengelolaan apotek meliputi:
a. Pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat dan bahan obat
b. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan sediaan farmasi lainnya
c. Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi


Read More


Manfaat Dan Bahaya Pil Dextro

Obat ini banyak disalahgunakan dan dikonsumsi remaja untuk mabuk. Kasus mengkonsumsi obat dosis tinggi jenis Dextro untuk mabuk sudah merambah di daerah ini, sehingga perlu menjadi perhatian semua pihak termasuk pemilik apotek. Hal itu dinyatakan anggota Komisi III DPRD Kabupaten Mukomuko, Rusma Aswardi, di Mukomuko, Senin.

Ia mengatakan, “Setiap ada acara pesta pernikahan, anak-anak remaja sering mabuk dan indikasi mengunakan obat-obatan Dextro sangat kuat karena pengakuan dari mereka sendiri”.

Pelajar bisa membeli Dextro karena harganya murah dan sangat mudah dibeli di apotek-apotek di kota itu.

Hingga kini, kata dia, obat dosis tinggi masih bebas beredar di sejumlah apotek di daerah ini, tanpa ada tindakan pengawasan baik dari pemerintah setempat maupun dinas kesehatan. obat dextro efek pil dextro kegunaan obat dextro

Seharusnya, kata dia, sebelum obat dijual, harus dilakukan pemeriksaan yang menyatakan bahwa pasien positif menderita penyakit sesak napas. Bagi yang tidak ada rujukan pemeriksaan, maka mereka jangan dilayani.

“Memang obat ini tidak termasuk kategori narkotika dan obat-obatan terlarang, tetapi pemakaian dalam jumlah yang besar justru akan berdampak negatif dan bisa mematikan,” urainya.

Untuk mencegah generasi penerus rusak akibat mengkonsumsi obat-obatan tidak sesuai petunjuk dari dokter, maka perlu peraturan yang mengatur dan membatasi supaya obat-obatan dosis tinggi tidak bebas diperjualbelikan. kandungan dextro kandungan pil dextro

Sehingga, lanjutnya, payung hukum tersebut bisa menjadi batasan bagi pemilik apotek tidak sembaran menjual obat-obatan itu kepada remaja.

Ia menerangkan, dalam proses penyusunan peraturan daerah perlu dilibatkan semua pihak seperti dinas kesehatan, kepolisian, karena dua instansi ini memiliki cara untuk membatasi dan memberikan sangsi secara hukum bagi yang mengkonsumsi dan menjual bebas. menetralisir dextro  sumber : surya.co.id


Menurut wikipedia Dextroamphetamine adalah obat psikostimulan yang dikenal untuk menghasilkan terjaga meningkat dan fokus serta nafsu makan menurun dan penurunan kelelahan.

Dextroamphetamine adalah dextrorotatory, atau "tangan kanan", stereoisomer dari molekul amfetamin. Molekul amfetamin memiliki dua stereoisomer; levoamphetamine dan dextroamphetamine. Nama untuk dextroamphetamine termasuk d-amfetamin, dexamphetamine, dexamfetamine, dan (S )-(+)- amfetamin, dengan nama merek untuk memasukkan Dexedrine dan Dextrostat.

Garam dextroamphetamine merupakan sekitar 75% dari obat ADHD Adderall. Dextroamphetamine juga merupakan metabolit aktif dari prodrug lisdexamfetamine (VYVANSE), serta beberapa tua tersubstitusi-N prodrugs amfetamin digunakan sebagai anorectics, seperti clobenzorex (Asenlix), benzphetamine (Didrex), dan amphetaminil (Aponeuron).

Dextroamphetamine digunakan untuk pengobatan ADHD dan narkolepsi.
Dextroamphetamine juga dapat digunakan untuk obesitas eksogen dan pengobatan anti depresi. en


Read More


Manfaat Dan efek Samping amoxycillin


Amoxycillin merupakan salah satu jenis antibiotik golongan penicillin yang efektif terhadap beberapa bakteri baik gram positif maupun gram negatif yang menginfeksi manusia. Ada beberapa bentuk sediaan obat amoxycillin ini, yaitu serbuk yang dikapsul, tablet, cairan yang diminum yaitu sirup kering, atau cairan yang disuntikkan melalui infus.
Dosis obat amoxycillin bentuk tablet adalah 500 mg, sediaan kapsul ada yang 250 mg dan 500 mg, untuk sediaan sirup kering adalah 125mg/5ml dan 250 mg/5ml, sedangkan bentuk sediaan cairan untuk injeksi adalah 500 mg dan 1000 mg. Amoxycillin efektif terhadap beberapa bakteri di antaranya adalah golongan Staphylococcus, Enterococcus, Sterptococcus, S. Pneumoniae, N gonorrhoeae, H. Influenzae, E. Coli, dan P mirabilis.
Cara kerja obat amoxycillin ini dalam membunuh bakteri yaitu tidak secara langsung, namun dengan cara mencegah bakteri membentuk kapsul. Kapsul ini menyelubungi seluruh bagian bakteri yang akan melindunginya dari keadaan-keadaan yangdapat membunuhnya, misalnya sel antibodi dari orang yang diinfeksinya atau yang lainnya. Ketika keadaan tidak memungkinkan maka bakteri ini akan diam saja (pasif) di dalam kapsulnya, namun ketika keadaan tubuh inang melemah maka bakteri akan bangun dan mulai beraktifitas kembali. Dengan kegagalan bakteri membentuk kapsul maka bakteri tidak dapat bertahan lama dalam tubuh inangnya sehingga akan mati.
Obat ini merupakan antibiotik yang paling banyak dan sering digunakan oleh masyarakat. Beberapa manfaat amoxycillin ini adalah: mengobati infeksi saluran pernafasan kronik maupun akut (misalnya pneumonia, bronkitis, faringitis, laringitis), infeksi pada gendang telinga, infeksi saluran kencing (misalnya uretritis, sistitis, pielonefritis), infeksi kulit karena bakteri, disentri karena E. Coli, gonorrhoe, septikemia, dan endokarditis.
Sedangkan efek samping amoxycillin di antaranya adalah: alergi, ruam pada kulit, gatal-gatal pada kulit dan wajah, diare berair, gangguan tidur/susah tidur, wajah bengkak, dada terasa seperti terbakar, mual, muntah, gelisah, perut terasa nyeri, masalah pernafasan, urin berwarna gelap, rasa lelah dan lemah, mata dan kulit berwarna kuning, pusing, sakit kepala, dan perdarahan/memar yang tidak biasa.

One Response

  1. says:
    saya selalu minum amoxilin 500gram krn infeksi saluran kencing,
    efek samping yg saya rasakan seperti gatal2 dan buang air besar yg sulit, bagaimana jika saya mau berenti minum amoxilin apakah infeksi yg saya alami ini akan bahaya atau tidak jika saya berenti mengkonsumsinya
    terima kasih


Read More


Pengertian Farmasi


Pengertian Farmasi
Farmasi adalah suatu profesi yang berkaitan dengan kesehatan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan kesehatan dan kimia. Farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, dan distribusi obat. Dalam ilmu farmasi ada empat bidang yang dipelajari, yaitu farmasi klinik, farmasi industri, farmasi sains, dan farmasi obat tradisional. Kemampuan penunjang yang harus dimiliki adalah senang dan familiar dengan fisika, kimia, biologi, dan matematika; ketelitian dan kecermatan; hapalan dan kemampuan analisa; dan suka bekerjadi laboraturium.
Efek Obat Kimia :
Sekarang ini banyak orang yang bila sakit sedikit langsung minum obat. Obat yang dikonsumsi itu adalah obat-obat kimia yang punya banyak efek samping. Mereka mengkonsumsi obat kimia karena obat kimia bekerja langsung pada titik sakit tapi mereka tidak memikirkan apa efek sampingnya.
Efek samping dari obat kimia diantaranya:
  1. Ginjal akan kerja berat dan bisa terjadi gagal ginjal.
  2. Hati sebagai penawar raun bisa rusak karena pada dasarnya obat kan racun. Sedikit bisa menyembuhkan, tapi dalam jangka lama bisa berbahaya juga.
  3. Obat-obatan kimia, biasanya berpengaruh pada pertumbuhan Gigi (munngkin saja dapat mudah kuning atau mudah rontok) & peredaran darah yg tidak normal.


Read More


Cara Pembuatan Obat Yang Baik


CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK :

CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK 

CPOB:

MENJAMIN OBAT YANG DIBUAT SECARA KONSISTEN MEMENUHI PERSYARATAN YANG DITETAPKAN SESUAI DENGAN TUJUAN PENGGUNAANYA CPOB

OBAT :

OBAT PRODUKSI PENJAMINAN MUTU

Pendahuluan :

Pendahuluan Pengendalian meyeluruh bertujuan agar obat yang digunakan bermutu tinggi Produk yang dibuat sembarangan  tidak dibenarkan untuk tujuan menyelamatkan jiwa atau memulihkan atau memelihara kesehatan

Yang Menentukan Mutu:

Yang Menentukan Mutu Bahan awal Bahan pengemas Proses produksi Pengendalian mutu bangunan, alat dan personil

Apakah obat cukup lulus uji?:

Apakah obat cukup lulus uji? Tidak Obat harus dibuat dalam kondisi yang dikendalikan dan dipantau secara cermat

Cakupan CPOB:

Cakupan CPOB Manajemen mutu Personil Bangunan dan fasilitas Peralatan Sanitasi dan higiene Produksi Pengawasan mutu Inspeksi diri Penanganan terhadap keluhan Dokumentasi

Produksi :

Produksi Pembuatan produk steril Pembauatan produk biologis Pembuatan gas medisinal Pembuatan produk darah Pembuatan obat diluar kriteria di atas

Manajemen Mutu:

Manajemen Mutu Manajemen bertujuan menjamin mutu dari suatu obat melalui KEBIJAKAN MUTU

Unsur Manajemen Mutu:

Unsur Manajemen Mutu Infrastruktur atau sistem mutu yang tepat mencakup struktur organisasi, prosedur, proses dan sumber daya Tindakan sistematis agar hal di atas dapat dicapai dengan kepercayaan yang tinggi sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan syarat yang ditetapkan Hal itu disebut dengan PEMASTIAN MUTU (QUALITY ASSURANCE)

Quality Control:

Quality Control Untuk menjamin mutu tersebut dibutuhkan suatu quality control yang berhubungan dengan Pengambilan sampel Spesifikasi Pengujian Serta yang berkaitan dengan organisasi, dokumentasi, prosedut

Quality Control :

Quality Control

Personil :

Personil Training

Personil :

Personil Tanggung jawab masing-masing Struktur organisasi Dimana masing-masing personil memiliki tugas dan kewenangan masing-masing

Training :

Training Peningkatan Kompetensi dan Karir GUDANG PRODUKSI QA + QC Yang berdampak pada mutu AWAL SINAMBUNG SIAPA? KAPAN?

Key Personeel:

Key Personeel Kepala produksi Kepala QC Kepala QA Full Time Personeel Independen satu sama lain Apoteker ?

Bangunan dan Fasilitas :

Bangunan dan Fasilitas Desain Konstruksi Letak Operasi Perawatan

Slide 18:

Letak : Terhindar dari pencemaran (ada usaha pencegahan terhadap pencemaran ) Konstruksi : Dibangun, dibangun dan dirawat dgn tepat untuk mencegah pencemaran Listrik Lampu Pengatur kelembaban Ventilasi

Slide 19:

Desain : Kompatabilitas dengan kegiatan Mencegah tempat produksi sebagai jalur lalu lintas umum  kontaminasi

Ruangan dalam Industri :

Ruangan dalam Industri Penerimaan bahan Karantina barang masuk Penyimpanan awal Penimbangan Pengolahan Pencucian Penyimpanan peralatan Penyimpanan produk ruahan Pengemasan Karantina produk jadi Pengiriman produk Lab. Pengawasan mutu

Peralatan :

Peralatan Desain Ukuran Jaminan mutu Variasi bach ke batch


Read More


Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional


PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK 
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan
sifat kandungannya sangat beragam sehingga untuk menjamin mutu obat
tradisional diperlukan cara pembuatan  yang baik dengan lebih memperhatikan
proses produksi dan penanganan bahan baku.
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) meliputi seluruh aspek
yang menyangkut pembuatan obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin
agar produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah
ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Mutu produk tergantung dari
bahan awal, proses produksi dan pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan
personalia yang menangani.
Penerapan CPOTB merupakan persyaratan kelayakan dasar untuk menerapkan
sistem jaminan mutu yang diakui dunia internasional. Untuk  itu sistem mutu
hendaklah dibangun, dimantapkan dan diterapkan sehingga kebijakan yang
ditetapkan dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai. Dengan demikian penerapan
CPOTB merupakan nilai tambah bagi produk obat tradisional Indonesia agar
dapat bersaing dengan produk sejenis dari negara lain baik di pasar dalam negeri
maupun internasional.
Mengingat pentingnya penerapan CPOTB maka pemerintah secara terus menerus
memfasilitasi industri obat tradisional  baik skala besar maupun kecil untuk dapat
menerapkan CPOTB melalui langkah-langkah dan pentahapan yang terprogram.
Dengan adanya perkembangan jenis produk obat bahan alam tidak hanya dalam
bentuk Obat Tradisional (Jamu), tetapi juga dalam bentuk Obat Herbal Terstandar
dan Fitofarmaka, maka Pedoman  Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik ini
dapat pula diberlakukan bagi industri yang memproduksi Obat Herbal Terstandar
dan Fitofarmaka.
1.2.  T u j u a n   Umum:
a. Melindungi masyarakat terhadap  hal-hal yang merugikan dari
penggunaan    obat tradisional yang tidak memenuhi persyaratan
mutu. BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
2
b. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk obat tradisional
Indonesia dalam era pasar bebas .
1.2.2.    Khusus
a. Dipahaminya penerapan CPOTB oleh para pelaku usaha industri di
bidang obat tradisional sehingga  bermanfaat bagi perkembangan
industri di bidang obat tradisional.
b. Diterapkannya CPOTB secara konsisten  oleh industri di bidang obat
tradisional.


Read More


Cara Pembuatan Obat Tablet


Cara Pembuatan Tablet

TABLET
PENGERTIAN
Ø TABLET (MENURUT FI III)
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok.
Ø TABLET (MENURUT FI IV)
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.
Tablet merupakan bentuk sediaan farmasi yang paling banyak tantangannya didalam mendesain dan membuatnya. Misalnya kesukaran untuk memperoleh bioavailabilitas penuh dan dapat dipercaya dari obat yang sukar dibasahi dan melarutkannya lambat, begitu juga kesukaran untuk mendapatkan kekompakan kahesi yang baik dari zat amorf atau gumpalan. Namun demikian, walaupun obat tersebut baik kempanya, melarutnya, dan tidak mempunyai masalah bioavailabilitas, mendesain dan memproduksi obat itu masih penuh tantangan, sebab masih banyak tujuan bersaing dari bentuk sediaan ini.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TABLET
*Keuntungan:
1. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah.
2. Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.
3. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan paling ringan.
4. Tablet merupakan bentuk sediaan oarl yang paling mudah dan murah untuk dikemas dan dikirim.
5. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah; tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul.
6. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinkan pecah/ hancurnya tablet tidak segera terjadi.
7. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil penglepasan khusus, seperti penglepasan di usus atau produk lepas lambat.
8. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk diproduksi secara besar-besaran.
9. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik, dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik.
*Kerugian:
1. Beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat dan kompak, tergantung pada keadaan amorfnya, flokulasinya, atau rendahnya berat jenis.
2. Obat yang sukar dibasakan, lambat melarut, dosisnya cukupan atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau setiapn kombinasi dari sifat diatas, akan sukar atau tidak mungkin diformulasi dan dipabrikasi dalm bentuk tablet yang masih menghasilkan bioavailabilitas obat cukup.
3. Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak dapat dihilangkan, atau obat yang peka terhadap oksigen atau kelembaban udara perlu pengapsulan atau penyelubungan dulu sebelum dikempa (bila mungkin) atau memerlukan penyalutan dulu. Pada keadaan ini kapsul dapat merupakan jalan keluar yang terbaik dan lebih murah.
Kesimpulan dari keuntungan dan kerugian tablet dibandingkan dengan bentuk sediaan oral lainnya, ternyata tablet benar-benar memberikan keuntungan dalam bentuk tempat/ ruangan yang paling kecil yang diperlukan untuk penyimpanan, tablet juga mudah diberikan dan dikontrol, mudah dibawa, dan ongkosnya rendah. Bagi dokter dosisnya fleksibel (tablet dapat dibelah dua), serta dosisnya tetap.
PEMBUATAN TABLET
Tablet dibuat terutama dengan cara kompresi. Sejumlah tertentu dari tablet dibuat dengan mencetak, secara singkat dapat dikatakan bahwa tablet yang dibuat secara kompresi menggunakan mesin yang mampu menekan bahan bentuk serbuk atau granul dengan menggunakan berbagai bentuk punch atau ukuran dan die, alat kompresi tablet merupakan alat beratt dari berbagai kapasitas dipilih sesuai dengan dasar dari jenis tablet yang akan dibuat serta produksi rata-rata yang diinginkan. Tablet yang dicetak dibuat dengan tangan atau dengan alat mesin tangan, dengan cara menekan bahan tablet kedalam cetakan, kemudiaan bahan tablet yang telah terbentuk dikeluarkan dari cetakan dan dibiarkan sampai kering.
PEMBUATAN TABLET PARACETAMOL
Pembuatan per tablet parasetamol:
R/ Parasetamol 250 mg
Amilum 348 mg
Talk 32,5 mg
Gelatin 19,5 mg
Total bobot per tablet yang direncanakan adalah 650 mg
Pembuatan 200 tablet parasetamol:
R/ Parasetamol 50 g
Amilum 69,6 g
Talk 6,5 g
Total bobot untuk 200 tablet parasetamol adalah 130 gram
1.1 TINJAUAN TENTANG BAHAN OBAT
1. Latar Belakang Bahan Obat
Nama bahan obat : Paracetamol
Nama kimia : 4-hidroksiasetanilida [103-90-2]
Struktur kimia : C8H9NO2
BM : 151,16
Kemurniaan : Mengandung tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2 dihitung terhadapzat anhidrat.
Efek terapeutika : suatu metabolit dari fenasetin dan asetanilida digunakan sebagai suatu analgesik dan anti piretik.
Efektif pada berbagai jenis keadaan artritis dan rematik termasuk nyeri otot rangka juga dada, nyeri kepala, dysmenore, myralgia, dan neuralgia. Asetaminofen sebagian berguna sebagai suatu analgesik dan anti piretik pada pasien yang sensitif terhadap aspirin dan pasien yang memiliki pengalaman terhadap reaksi yang tidak diinginkan dari aspirin.
Dosis pemakaian : - Biasa dewasa oral 300 mg – 1 gr ¾ kali sehari.
- Biasa pedriatis oral 175 mg / m2 kali permukaan tubuh terdiri dari :
60 mg 3-4 dd anak usia dibawah 1 tahun
60 mg - 120 mg 3-4 dd anak usia 1-2 tahun
120 mg 3-4 dd anak usia 3-5 tahun
150 mg-325 mg 3-4 dd anak usia 6-112 tahun
2. Tinjauan Farmakologi bahan obat
Indikasi : Analgasik dan anti piretik, sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak diberikan terlalu lama karena kemungkinan menimbulkan nefropati analgetik
Kontra Indikasi : disfungsi ginjal atau hati.
Efek Samping : Eritem dan Urtikaria, gejala yang lebih berat berupa demam dan lasi pada mukosa. Penggunaan semua jenis analgesik dosis besar secar menahun dapa menyebabkan nefropati analgesik.
3. Organoleptis
Warna : Pituh
Bau : Tidak berbau
Rasa : Sedikit pahit
4. Mikroskopis
Bentuk Kristal : -
5. Karakteristik fisik/fisikomekanik
Titik lebur : 168 – 1720
Bobot jenis :
*Bobat jenis benar adalah bobot jenis tanpa pori-pori
*Bobot jenis nyata adalah perbandingan masa terhadap volume dari sejumlah serbuk yang dituang bebas kedalam suatu gelas ukur.
*Bobot jenis mampat adalah perbandingan masa terhadap volume satelah masa tersebut dimampatkan sampai volume tetap.
Ukuran atau distribusi partikel : -
Sifat alir : sifat aliran yang dinyatakan dengan kecepatan aliran yaitu waktu yang diperlukan suatu kuantitas serbuk tertentu melalui corong tertentu.
Kompaktibilitas : -
Higroskopisitas : -
Polimorfisme : -
6. Karekteristik fisikokimia
Kelarutan :
70 bagian air
20 bagian air mendidih
7 – 10 bagian alkohol
9 bagian propilen glikol
Sangat mudah larut dalam kloroform
Praktis tak larut dalam eter
Larut dalam laruan alkali hidroksida
pKa : (250) 9,5
Profil kelaruratan tehadap PH : -
Laju disolusi : -
Koefisien partisi : -
7. Stabilitas
*Stabilitas bahan padat
Terhadap suhu : -
Terhadap cahaya : -
Terhadap kelebaban : -
*Stabilitas larutan
Terhadap pelarut : Paracetamol sangat stabil dalam air
Terhadap PH : Waktu paruh dalam larutan terdapat pada PH 6 diperkirakan selama 21,8 tahun, penurunannya dikatalisis oleh asam dan basah dan waktu paruhnya 0,73 tahun pada PH 2,28 tahun pada PH 9.
Terhadap cahaya : -
Terhadap oksigen : -
8. Inkompatibilitas dengan eksipien
9. Prosedur penetapan kadar
Larutan baku : timbang seksama sejumlah perasetamol BPFI, larutkan dalam air hingaa kadar lebih kurang 12 / ml.
Larutan uji : timbang seksama lebih kurang 120 mg, masukan kedalam labu ukur terukur 500 ml, larutkan dalam 10 ml metanol P, encerkan dengan air sampai tanda. Masukan 5,0 ml larutkan kedalam labu terukur 100 ml, encerkan dengan air sampai tanda dan campur. Ukur serapan larutan uji dan larutan baku pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 244 nm, terhadap air sebagai blanko.
  1. Rancangan kemasan primer dan sekunder
  2. Rancangan brosur
  3. Protokol uji stabilitas
1.2 TINJAUAN TENTANG BAHAN TAMBAHAN
Macam-macam bahan tambahan :
*Bahan pengisi
*Bahan pengikat
*Bahan penghancur
*Bahan penglincir
Bahan tambahan yang digunakan
Amilum (C6H10O5)n
BM : 50.000 – 160.000
PH : 5,5 – 6,5 untuk 2% b/v
Fungsi : Glidan, dilven, binder, disinteran
Kompresibilitas : -
Densitas : -
Distribusi partikel : 10 – 100 µm
Rentang : 2 – 32 µm
Kelarutan : PTl etanol dingin (950) dan dalam air dingin
Org : -
Flowability : 10,8 – 11,7 g/s pati jagung.
Stabilitas dan penyimpanan : amilum yang kering dan tidak dipanasi stabil jika terlindung dari (high humidity) saat digunakan sebagai pelincir atau disintegran pada sediaan padat, amilum dipertimbangkan sebagai bahan inert dibawah kondisi penyimpanan normal. Namun larutan amilum yang dipanaskan atau pasta amilum secara fisik tidak stabil dan rentan serangan mikroorganisme dan menyebabkan a wide voriety of starch derivatives and modified storches that have unique phisical properties. Amilum harus disimpan dalam wadah tertutup rapat ditempat sejuk dan kering.
Gelatin.
BM : 15.000 – 250.000
PH : 3,8 – 7,6
Fungsinya : Coating agent, pembentuk selaput, selling agent, pensuspensi, pengikat teblet, zat untuk meningkatkan viskositas
Densitas :
*1.325 g/cmtipe A
*1.283 g/cm3 tipe B
Distribusi partikel : -
Kelarutan : praktis tidak larut dalam aceton, kloroform, etanol, (95%), eter dan etanol, larut dalam gliserin asam dan basah (walaupun asam atau basah kuat dapat menyebabkan presipitasi), dalam air gelatin mengembang dan melembut, secara bertahap menyerap air 5-10 kalinya, larut dalam air panas membentuk jelly dengan pendinginan pada suhu 34-400C. Pada suhu lebih dari 400 sitem berbentuk sol.
Inkompatibilitas : Gelatin adalah bahan amfoten dan akan bereaksi dengan asam atau basa, gelatin juga merupakan protein yang dapat dihidrolisa oleh sistem proteulitis. Gelatin juga bereaksi dengan aldehida dan gula aldehida, polimer anion dan kation elektrolit, ion logam, plastizizer, pengawet dan surfaktan. Diendapkan oleh alkohol, kloroform, eter, garam merkuri, dan asam fanat.
Stabilitas : Gelatin kering stabil diudara, gelatin berair juga stabil jika disimpan dibawah kondisi dingin dan steril. Pada suhu 7500, larutan gelatin berair dapat mengalami depolarisasi perlahan dan pengurangan kekuatan gel.
Talk
BM : 0
PH : 7-10 untuk 20% b/v
Fungsinya : Anti caking agent, slidan, diluent tablet dan kapsul, pelincir kapsul, tubs.
Organoleptis : Serbuk sangat halus, putih sampai putih abu-abu, tidak berbau, unctuous, berkristal, menempel pada kulit dan lembut jika disentuh.
Kekerasan : 1,0 – 1,5
Kelarutan : PTL dalam asam dan basa dilute, pelarut organik dan air.
OTT : senyawa amonium kuartener
Stabilitas dan penyimpanan : bahan stabil dan dapat disterilkan dengan pemanasan pada suhu 160%0 selama lebih dari satu jam. Juga dapat disterilkan dengan diekspos pada etylen OH, atau irradasi sama. Talk harus disimpan dalam wadah tertutup, baik ditempat yang sejuk dan dingin.
PENGUJIAN GRANUL
Pengujian mutu granul sangat penting untuk formula baru atau formula yang dimodifikasi atau granul dengan bahan dasar baru, validasi mutu granul.
Bobot jenis benar adalah bobot jenis bahan tersebut tanpa pori-pori, ditentukan dengan piknometer dengan menggunakan solven yang tidak melarutkan bahan.
Ala-alat :
  1. Piknometer 20 cc
  2. Neraca analitik
Prosedur kerja :
  1. Timbang piknometer 20 cc kosong (w=g)
  2. Isi piknometer dengan solven dan bersihkan kelebihan pada ujungnya. Timbang piknometer + solven.
  3. Hitung bobot solven w2g
  4. Tuang sebagian solvent (2-3 cc) kedalam tabung bersih.
  5. Timbang teliti 1-1,5 gram bahan (w3g)
  6. Masukan secara kuantitatif bahan tersebut, dalam piknometer yang berisi solven sebagian
  7. Tambahkan solven kedalam piknometer sampai batas dan timbang (w4g)

KECEPATAN ALIR
Waktu yang diperlukan suatu kuantitas serbuk tertentu melalui corong tertentu. Untuk 100 gr serbuk, waktu yang diperlukan maksimal 10 detik. Agar terdapat suatu keteraturan farbrikasi hasil pangamatan :
Dilakukan 3 kali pengujian.
1. 50 g = waktu alir 5 detik
Diameter = 12,5 (r = 6,25 cm)
Tinggi = 3,5 cm
% sifat alir = 50/5 = 10%


Read More


 

asdsadas

About Me

Popular

© 2011 belajaran Farmasi

This blog run on iThesis Theme & hosted by Blogger